Kamis, 10 Mei 2018

7th: Revolusi Industri 4.0, Apasih?


Apa artinya?

Kita berdiri di tepi revolusi teknologi yang pada dasarnya akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala, ruang lingkup, dan kerumitannya, transformasi tidak akan seperti yang pernah dialami manusia sebelumnya.



Revolusi Industri Pertama menggunakan air dan tenaga uap untuk mekanisasi produksi. Kedua menggunakan tenaga listrik untuk menciptakan produksi massal. Ketiga menggunakan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi. Sekarang, Revolusi Industri Keempat sedang membangun revolusi digital yang telah terjadi sejak pertengahan abad lalu. Hal ini ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan garis antara bidang fisik, digital, dan biologis.

Kemungkinan milyaran orang yang terhubung oleh perangkat seluler, dengan kekuatan pemrosesan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kapasitas penyimpanan, dan akses ke pengetahuan, tidak terbatas. Dan kemungkinan ini akan dikalikan dengan terobosan teknologi yang muncul di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, robotika, Internet of Things, kendaraan otonom, pencetakan 3-D, nanoteknologi, bioteknologi, ilmu material, penyimpanan energi, dan komputasi kuantum.

Sudah, kecerdasan buatan ada di sekitar kita, mulai dari mobil yang mengemudi sendiri dan drone hingga asisten virtual dan perangkat lunak yang menerjemahkan atau berinvestasi. Kemajuan yang mengesankan telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh peningkatan eksponensial dalam daya komputasi dan oleh ketersediaan data dalam jumlah besar, dari perangkat lunak yang digunakan untuk menemukan obat baru untuk algoritma yang digunakan untuk memprediksi kepentingan budaya kita. Teknologi fabrikasi digital, sementara itu, berinteraksi dengan dunia biologis setiap hari. Insinyur, perancang, dan arsitek menggabungkan desain komputasi, manufaktur aditif, teknik material, dan biologi sintetis untuk merintis simbiosis antara mikroorganisme, tubuh kita, produk yang kita konsumsi, dan bahkan bangunan yang kita huni.




Tantangan dan peluang

Revolusi Industri Keempat memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat pendapatan global dan meningkatkan kualitas hidup penduduk di seluruh dunia. Sampai saat ini, mereka yang telah memperoleh sebagian besar dari itu adalah konsumen yang mampu membayar dan mengakses dunia digital; teknologi telah memungkinkan produk dan layanan baru yang meningkatkan efisiensi dan kesenangan kehidupan pribadi kita. Memesan taksi, memesan tiket pesawat, membeli produk, melakukan pembayaran, mendengarkan musik, menonton film, atau bermain game — semua ini sekarang dapat dilakukan dari jarak jauh.

Menurut ekonom Erik Brynjolfsson dan Andrew McAfee, revolusi dapat menghasilkan ketimpangan yang lebih besar, terutama dalam potensinya untuk mengganggu pasar tenaga kerja. Sebagai pengganti otomasi tenaga kerja di seluruh ekonomi, perpindahan bersih pekerja oleh mesin mungkin memperburuk kesenjangan antara kembali ke modal dan kembali ke tenaga kerja. Di sisi lain, juga mungkin bahwa perpindahan pekerja oleh teknologi akan, secara agregat, menghasilkan peningkatan bersih dalam pekerjaan yang aman dan bermanfaat.

Kami tidak dapat meramalkan pada titik ini skenario mana yang mungkin muncul, dan sejarah menunjukkan bahwa hasilnya mungkin merupakan kombinasi dari keduanya. Namun, saya yakin akan satu hal — bahwa di masa depan, bakat, lebih dari modal, akan mewakili faktor kritis produksi. Hal ini akan memunculkan pasar kerja yang semakin dipisah menjadi segmen “rendah keterampilan / upah rendah” dan “tinggi keterampilan / upah tinggi”, yang pada gilirannya akan mengarah pada peningkatan ketegangan sosial.

Mayoritas penduduk di negara-negara berpenghasilan tinggi: permintaan untuk pekerja berketerampilan tinggi telah meningkat sementara permintaan untuk pekerja dengan pendidikan yang lebih rendah dan keterampilan yang lebih rendah telah menurun.


Dampak pada Bisnis

Tren utamanya adalah pengembangan platform berbasis teknologi yang menggabungkan permintaan dan pasokan untuk mengganggu struktur industri yang ada, seperti yang kita lihat dalam ekonomi “berbagi” atau “sesuai permintaan”. Platform teknologi ini, yang mudah digunakan oleh ponsel pintar, mengumpulkan orang, aset, dan data — sehingga menciptakan cara-cara baru untuk mengkonsumsi barang dan jasa dalam prosesnya. Selain itu, mereka menurunkan hambatan bagi bisnis dan individu untuk menciptakan kekayaan, mengubah lingkungan pribadi dan profesional pekerja. Bisnis platform baru ini dengan cepat melipatgandakan menjadi banyak layanan baru, mulai dari laundry hingga belanja, dari pekerjaan ke tempat parkir, dari pijat hingga perjalanan.


Dampak pada Pemerintahan

Pemerintah akan mendapatkan kekuatan teknologi baru untuk meningkatkan kontrol mereka atas populasi, berdasarkan pada sistem pengawasan yang menyebar dan kemampuan untuk mengendalikan infrastruktur digital. Untuk melakukannya, pemerintah dan badan pengatur perlu bekerja sama erat dengan bisnis dan masyarakat sipil.

Revolusi Industri 4.0 juga akan sangat mempengaruhi sifat keamanan nasional dan internasional, yang mempengaruhi baik probabilitas maupun sifat konflik. Sejarah peperangan dan keamanan internasional adalah sejarah inovasi teknologi, dan hari ini tidak terkecuali. Konflik modern yang melibatkan negara semakin "hibrida" di alam, menggabungkan teknik medan perang tradisional dengan unsur-unsur yang sebelumnya terkait dengan aktor non-negara. Perbedaan antara perang dan perdamaian, kombatan dan nonkombatan, dan bahkan kekerasan dan non-kekerasan (berpikir cyberwarfare) menjadi tidak nyaman dan kabur.

Ketika proses ini terjadi dan teknologi baru seperti senjata otonom atau biologis menjadi lebih mudah digunakan, individu dan kelompok kecil akan semakin bergabung dengan negara-negara yang mampu menyebabkan kerusakan massal. Kerentanan baru ini akan menimbulkan ketakutan baru. Tetapi pada saat yang sama, kemajuan teknologi akan menciptakan potensi untuk mengurangi skala atau dampak kekerasan, melalui pengembangan mode perlindungan baru, misalnya, atau ketepatan yang lebih tinggi dalam penargetan.


Dampak pada Orang/Individu

Revolusi Industri Keempat akan mempengaruhi identitas kita dan semua masalah yang terkait dengannya: rasa privasi kita, pengertian kita tentang kepemilikan, pola konsumsi kita, waktu yang kita curahkan untuk bekerja dan bersantai, dan bagaimana kita mengembangkan karir kita, menumbuhkan keterampilan kita, bertemu orang-orang, dan memelihara hubungan. Itu sudah mengubah kesehatan kita dan mengarah ke diri yang "dikuantifikasi", dan lebih cepat dari yang kita kira dapat menyebabkan augmentasi manusia. Daftar ini tidak ada habisnya karena hanya terikat oleh imajinasi kita.

Saya adalah penggemar besar dan pengadopsi teknologi awal, tetapi kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah integrasi teknologi yang tak tertandingi dalam kehidupan kita dapat mengurangi sebagian dari kapasitas manusiawi kita yang murni, seperti welas asih dan kerja sama. Hubungan kami dengan smartphone kami adalah contohnya. Hubungan yang konstan dapat mencabut kita dari salah satu aset terpenting dalam kehidupan: waktu untuk berhenti, berefleksi, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna.

Salah satu tantangan individu terbesar yang ditimbulkan oleh teknologi informasi baru adalah privasi. Kami secara naluriah memahami mengapa itu sangat penting, namun pelacakan dan berbagi informasi tentang kami adalah bagian penting dari konektivitas baru. Perdebatan tentang isu-isu mendasar seperti dampak pada kehidupan batin kita dari hilangnya kendali atas data kami hanya akan meningkat di tahun-tahun mendatang.


Permasalahan

1) Bagaimana cara kita sebagai calon guru menyikapi hadirnya Revolusi Industri 4.0?
2) Menurut Anda, lebih banyak keuntungan atau kerugian dari hadirnya Revolusi Industri 4.0 ini? Jelaskan.
3) Apa hubungan “Internet of Things” dengan Revolusi Industri 4.0?

Sabtu, 05 Mei 2018

6th: E-Learning Evaluation


Pertama, yang perlu kita ingat adalah yang dimaksud dengan e-learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar.

Definisi yang kereeeen, menekankan pada fungsi learning ketimbang peran “e” didalamnya.

Ragam jenis e-learning menurut Horton dibedakan menjadi lima kategori, yaitu: learner-led e-learning, facilitated e-learning, instructor-led e-learning, embedded e-learning, dan telementoring dan e-coaching.

BERIKUT JAWABAN DARI SOAL POSTINGAN SEBELUMNYA PADA KESETIMBANGAN (RESPONSE).




Saya menyajikan e-learning dengan kategori “Telementoring dan e-Coaching” Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, komputer), chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan  peserta belajar (pembelajar) dalam menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya.

Tujuan e-learning ini, siswa dapat:
1. Mengetahui pengertian kesetimbangan kimia, 
2. Menghitung tetapan kesetimbangan 
3. Mengetahui jenis-jenis kesetimbangan, dan 
4. Memahami pergeseran kesetimbangan.

Evaluasi terhadap situs e-learning saya adalah, setelah 3x pertemuan melalui website hanapedia.blogspot.co.id, pada pertemuan ke-3 siswa menjadi lebih memahami mengenai Kesetimbangan Kimia dengan menonton video penyelesaian soal. Kesimpulannya, beberapa siswa telah mencapai tujuan pembelajaran setelah pertemuan ke-3. Saran dari siswa diterima yaitu video yang ditampilkan suaranya terlalu kecil dan akan menjadi pertimbangan peningkatan kualitas website e-learning selanjutnya.



Permasalahan

1. Sebutkan jenis-jenis e-learning yang kalian ketahui?
2. Apa saja cara-cara mengevaluasi e-learning yang kita kelola?
3. Menurut Anda, mana yang lebih ampuh? Belajar mandiri melalui internet atau belajar di dalam kelas, Jelaskan.

Kamis, 03 Mei 2018

E-learning: Kesetimbangan Kimia (response)

Terimakasih atas pertanyaan dan saran teman-teman sekalian pada postingan “Kesetimbangan Kimia” sebelumnya, yaitu pada:

Kesetimbangan Kimia Bagian 1 
Kesetimbangan Kimia Bagian 2

Pertanyaan yang ada pada postingan tersebut, saya coba jawab melalui postingan kali ini.

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu reaksi reversibel telah mencapai kesetimbangan?
Saat tercapai kesetimbangan, jumlah zat-zatnya baik reaktan maupun produk tidak lagi berubah. Jumlah zat sebanding dengan mol dan konsentrasi, sehingga saat setimbang mol dan konsentrasi zat-zatnya tetap.


Jelaskan kenapa koefisien reaksi dari zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) tidak mempengaruhi kesetimbangan?
Hal tersebut karena selama proses berlangsung perubahan konsentrasi dan tekanan yang terjadi  pada zat-zat tersebut sangat kecil dan dapat diabaikan.


Jelaskan pergeseran kimia dengan contoh persamaan reaksinya
Penjelasannya melalui gambar berikut.




dan video di bawah ini akan menampilkan contoh dan penyelesaian soal menentukan tetapan kesetimbangan kimia. Selamat menyaksikan ^^


Video



Terima kasih telah menonton video di atas. Semoga dapat menjawab rasa penasaran dan menambah ilmu teman-teman sekalian ^^

Saya mengharapkan komentar, pendapat, dan saran teman-teman mengenai e-learning kali ini melalui kolom komentar dibawah yaa.

Terimakasih sudah mampir ke situs hanapedia.blogspot.co.id

Jika teman-teman dapat menyelesaikan Contoh soal berikut yang caranya seperti pada video, artinya Anda telah berhasil mencapai tujuan belajar Menghitung tetapan kesetimbangan ^^


Pada pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter diperoleh gas O2 sebanyak 0,25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah…
a. 0,01
b. 0,05
c. 0,25
d. 10
e. 20

(jawaban diberikan pada postingan selanjutnya)

E-learning: Kesetimbangan Kimia Bagian 2


4. Pergeseran Kesetimbangan

Asas Le Châtelier menyatakan bahwa bila pada sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan diberi gangguan, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang dapat menghilangkan efek dari gangguan tersebut


Pengaruh Konsentrasi 
a. Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan.
b. Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi.


Pengaruh Volume
a. Jika volume diperbesar (pengenceran) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terbanyak atau ke ruas yang jumlah angka koefisiennya terbanyak.
b. Jika volume diperkecil (pemekatan) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefisiennya terkecil.
c. Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan volume tidak akan menggeser kesetimbangan.


Pengaruh Tekanan
a. Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil.
b. Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terterbesar atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbesar.
c. Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan.
(Pengaruh tekanan berlawanan dengan pengaruh volume)


Pengaruh Suhu
a. Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (endoterm).
b. Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan maka reaksi sistem menaikkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalor (eksoterm).


Pengaruh Katalisator
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pengaruh katalisator adalah mempercepat terjadinya reaksi sehingga reaksi maju dan reaksi baliknya sama-sama bertambah kuat. Oleh karena itu, katalisator tidak mempengaruhi susunan kesetimbangan akan tetapi mempercepat tercapainya keadaan setimbang.


PENTING !! 
Angka koefisien reaksi dari zat padat murni (s) dan zat cair murni (l) TIDAK mempengaruhi kesetimbangan, yang mempengaruhi kesetimbangan adalah senyawa dalam bentuk larutan (aq) dan gas (g).







E-learning: Kesetimbangan Kimia Bagian 1

Banyak reaksi yang seolah berhenti padahal reaktannya belum habis, nah hal tersebut berkaitan dengan kesetimbangan kimia.

Pada postingan kali ini kalian akan mempelajari apa itu kesetimbangan kimia, tetapan kesetimbangan, jenis-jenis kesetimbangan, dan pergeseran kesetimbangan.

Tujuan e-learning ini, siswa dapat:
1. Mengetahui pengertian kesetimbangan kimia, 
2. Menghitung tetapan kesetimbangan 
3. Mengetahui jenis-jenis kesetimbangan, dan 
4. Memahami pergeseran kesetimbangan.


1. Pengertian Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi bolak-balik dimana “produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan”.


2. Jenis-Jenis Kesetimbangan Kimia

Berdasarkan wujudnya, kesetimbangan terbagi dua,  yaitu:
1. Kesetimbangan Homogen, yaitu kesetimbangan kimia dimana seluruh zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud sama. Misalnya:
a. Kesetimbangan antara gas-gas
Contoh :
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2 NH3(g)
b. Kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan
Contoh :
Fe3+(aq) + SCN-(aq) ↔ Fe(SCN)2+(aq)

2. Kesetimbangan Heterogen, yaitu kesetimbangan kimia dimana zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud berbeda-beda. Misalnya:
a.  Kesetimbangan dalam sistem padat dan gas
Contoh :
CaO(s) + SO2(g) ↔ CaSO3(s)
b. Kesetimbangan dalam sistem padat dan larutan
Contoh :
Fe3O4(s) + 4CO(g) ↔ 3Fe(s) + 4CO2(g)

Pada saat terjadi kesetimbangan reaksi, ada beberapa kemungkinan perubahan konsentrasi pada pereaksi dan hasil reaksi. Beberapa kemungkinan yang terjadi pada kesetimbangan P + Q ↔ R + S dapat kalian pelajari pada grafik kemungkinan keadaan pereaksi dan hasil reaksi pada saat tercapai keadaan setimbang. Gambar1 berikut.



Pada Gambar1 diketahui tiga kemungkinan yang terjadi pada pereaksi dan hasil reaksi saat tercapai keadaan setimbang, yaitu:
1. Konsentrasi hasil reaksi lebih besar daripada konsentrasi pereaksi (Gambar1 a)
2. Konsentrasi hasil reaksi lebih kecil daripada konsentrasi pereaksi (Gambar1 b)
3. Konsentrasi hasil reaksi sama dengan konsentrasi pereaksi (Gambar1 c)
Dari Gambar1 juga terlihat bahwa pada saat setimbang, jumlah pereaksi dan hasil reaksi adalah konstan, sehingga perbandingannya juga konstan.


3. Tetapan Kesetimbangan

Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur tertentu, dituliskan sebagai berikut:
aA + bB ⇌ cC +dD
konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan sebagai rasio dari “perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk”, dimana konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara.

 


Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen (reaksi di mana terdapat lebih dari 1 fasa) yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni, konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan. Contohnya:

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Kc = [CO2](g) atau Kp = pCO2

Kemudian kalian pasti bertanya Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia?
Kalian akan mendapatkan jawabannya dengan mempelajari materi mengenai “Pergeseran Kesetimbangan” di postingan selanjutnya.

Rabu, 18 April 2018

5th: Presentase Multimedia Pembelajaran Kimia Hasil Pengembangan


Multimedia

Latar belakang saya membuat Multimedia pembelajaran kimia mengenai “Ikatan Kimia” yaitu sebagai berikut:

* Kelemahan:
Sulit menghafal dan memahami kalimat yang terlalu panjang. Malu untuk berbicara menggunakan bahasa inggris di khalayak umum.

* Kelebihan:
Mudah mengingat apa yang dilihat serta tertarik dengan bahasa inggris.

* Mengatasi kelemahan:
Multimedia dibuat berwarna. Kemudian, materi ditampilkan menggunakan bahasa Inggris dengan tujuan mau tidak mau harus ditranslate ke bahasa Indonesia sehingga dapat dipahami, dan secara tak langsung saya menjadi ingat. 




Permasalahan

1. Kenapa sebuah multimedia harus dapat merangsang banyak pancaindera?
2. Apa tujuan seseorang harus mengetahui kelemahannya dalam pembelajaran sebelum membuat sebuah multimedia?
3. Apakah slide powerpoint termasuk multimedia pembelajaran?
4. Menurut Anda, Apa yang harus saya evaluasi dari multimedia yang saya buat?

Kamis, 12 April 2018

4th: Pengembangan E-learning dalam Pembelajaran Kimia



A. Pendahuluan

·      E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001).
·      E-learning membuat pembelajaran dapat lebih terbuka dan fleksibel. Pembelajaran dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja.
·      Salah satu media yang dikembangkan untuk menunjang pembelajaran secara online adalah program LMS (Learning Management System). Menurut Yasar dan Adiguzel (2010), Learning Management System (LMS) adalah suatu pengelolaan pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk memberikan sebuah materi belajar, mendukung kolaborasi, menilai kinerja peserta didik, merekam data peserta didik, dan menghasilkan laporan yang berguna untuk memaksimalkan efektifitas dari sebuah pembelajaran. Selain materi ajar, skenario pembelajaran perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dalam proses belajar mereka (Hasbullah, 2009).
·      Bahan ajar yang tersedia di sekolah biasanya hanya berupa buku teks. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar.
·      Bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti penggunaan komputer atau internet. Penggunaan internet dalam proses pembelajaran dikenal dengan istilah e-learning.
·      Materi yang hanya berisi konsep-konsep dan teori akan mudah dilupakan siswa, apalagi jika dalam pembelajarannya tidak meninggalkan kesan yang mendalam. Kean dan Middlecamp (1994), mengemukakan bahwa untuk dapat memahami suatu konsep dengan utuh, kita harus mengenal konsep tersebut baik dari tingkat makroskopis maupun mikroskopisnya.
·      Beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran kimia di SMA adalah:
(1) keterbatasan sumber belajar yang ada yaitu hanya buku teks,
(2) banyak terdapat konsepkonsep abstrak,
(3) lemahnya interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas,
(4) kecepatan dan gaya belajar siswa yang berbeda-beda
(5) keterbatasan waktu yang tersedia dalam pembelajaran di kelas.


B. Metode Pengembangan

            Pengembangan bahan ajar berbasis e-learning dengan materi hidrokarbon dan minyak bumi (contohnya) didasarkan pada model pengembangan yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974), yakni 4D-Model yang terdiri dari pembatasan (define), perencanaan (design), pengembangan (develop), dan penyebarluasan (disseminate).

            Tahap pendefinisian (define) adalah untuk menentukan dan menegaskan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah: (1) analisis ujung depan yang mengarah pada hasil akhir dari pengembangan yakni berupa bahan ajar berbasis e-learning, (2) analisis siswa, langkah ini menetapkan subyek pebelajar dan sasaran belajar siswa yaitu siswa kelas X semester 2 dengan materi pokok senyawa hidrokarbon dan minyak bumi dengan karakter siswa yang telah mengenal internet, dan (3) perumusan indikator hasil belajar yang dirumuskan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Analisis siswa dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) analisis tugas dengan mencari literatur dan sumber belajar tentang hidrokarbon dan minyak bumi dan (2) analisis konsep yang dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan dipelajari.

            Tahap perencanaan (design) meliputi tiga langkah yaitu: (1) penyusunan tes dengan membuat soal yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi dan keberhasilan siswa dalam memahami materi dalam bahan ajar, (2) pemilihan media untuk mendapatkan media yang tepat sesuai dengan perkembangan era teknologi yang sedang berlangsung, yaitu media internet, dan (3) perancangan awal yang meliputi membaca buku teks yang relevan, menulis bahan ajar, adaptasi bahan ajar, konsultasi secara intensif dengan dosen pembimbing.

            Pada tahap pengembangan (develop) langkah- langkah yang dilakukan adalah: (1) konsultasi dengan pembimbing yang bertujuan untuk merancang dan menyusun media dan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian, (2) validasi yang merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang nilai yang diperoleh dari validator, (3) analisis hasil validasi, hasil validasi dianalisis sesuai dengan penilaian, saran, dan kritik dari validator, (4) revisi bahan ajar berbasis e-learning yang bertujuan untuk menyempurnakan bahan ajar yang akan digunakan, dan (5) uji coba terbatas, tujuan uji coba ini hanya untuk mengetahui kelayakan dari produk pengembangan yakni bahan ajar berbasis e-learning.

            Tahap keempat yaitu penyebarluasan (disseminate) merupakan tahap penggunaan bahan ajar yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas. Tahap ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis e-learning hasil pengembangan. Dalam pengembangan ini, tahap penyebarluasan (disseminate) tidak dilakukan karena pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Selain itu, disesuaikan dengan tujuan pengembangan bahan ajar berbasis e-learning yakni untuk mengetahui kelayakan bahan ajar bukan untuk mengukur prestasi belajar siswa


C. Pembahasan

Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar berbasis e-learning yang terdiri atas teks, materi dalam bentuk pdf, link ke beberapa web, video tutorial, animasi, dan assignment. Produk ini juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Petunjuk penggunaan bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan ada dua jenis yaitu petunjuk untuk guru dan petunjuk untuk siswa. Pada petunjuk penggunaan untuk guru dilengkapi dengan desain pembelajaran dan rubrik penilaian. Sedangkan petunjuk untuk siswa hanya prosedur penggunaan media pembelajaran online (e-learning) saja. Desain pembelajaran berisi petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran online (penggunaan bahan ajar berbasis e-learning) dan pembelajaran di kelas. Di dalam desain pembelajaran terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan guru dan siswa pada saat pembelajaran di kelas maupun saat online. Instrumen penilaian terdiri dari lembar penilaian dan alat ukur penilaian (soal-soal evaluasi). Tersedianya beberapa sumber belajar yang dapat diakses setiap saat memungkinkan dapat mengakomodasi gaya & kecepatan belajar siswa yang berbeda-beda. Pada sumber belajar juga terdapat gambar makroskopis dan mikroskopis yang dapat membantu siswa memahami materi. Untuk meningkatkan interaksi antar siswa dan guru disediakan fitur forum & chat sehingga siswa dapat saling berdiskusi kapan saja untuk memperkuat konsep yang telah diperoleh siswa.

Pengembangan bahan ajar berbasis e-learning ini dapat dijadikan solusi bagi siswa dan guru.
-Siswa dapat belajar sesuai kecepatan belajarnya,
-Siswa dapat mempelajari materi yang tidak terpenuhi dalam pelajaran yang diterima di kelas,
-Siswa belajar dengan learning mode yang disukainya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan berbagai jenis sumber belajar.
-Guru dapat terbantu dalam penyampaian sumber belajar karena siswa dapat mengakses secara mandiri dan interaksi antara siswa dan guru dapat ditingkatkan dengan aplikasi yang menyediakan fasilitas diskusi.

Berdasarkan hasil penelitian telah berhasil dikembangkan bahan ajar berbasis elearning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Untuk mengetahui validitas bahan ajar yang dikembangkan dilakukan validasi terhadap materi, media, dan produk pengembangan. Hasil validasi materi didapatkan persen rata-rata sebesar 93,75% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Hasil validasi media didapatkan persen ratarata sebesar 97,89% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Sedangkan hasil validasi produk didapatkan persen rata-rata sebesar 94,85% yang berarti bahan ajar valid dan layak digunakan. Revisi dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan vaildator. Selajutnya dilakukan uji pada kelompok kecil dan didapatkan persen rata-rata sebesar 81,92% yang berarti bahan ajar telah layak digunakan. Revisi dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan kelompok kecil.

Hasil penelitian Dedi Rohendi (2012) menunjukkan siswa yang menggunakan elearning memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran konvensional. Begitu juga dalam penelitian Judith J. Smith & H. Carol Greene (2013) yang menyarankan e-learning sebagai model pendukung dalam metode mengajar.

Kelebihan bahan ajar berbasis e-learning pada materi hidrokarbon dan minyak bumi ini dibandingkan bahan ajar yang ada ialah:
(1) bahan ajar ini dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, desain pembelajaran, dan instrumen penilaian terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran,
(2) memudahkan terjadi interaksi antara guru, siswa, dan bahan ajar yang merupakan komponen dari peristiwa belajar,
(3) kelengkapan fitur yang dimiliki,
(4) sumber belajar dapat dimodifikasi sewaktu-waktu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
(5) guru dapat menilai keaktifan dan kualitas diskusi siswa berdasarkan record yang tersimpan dalam media pembelajaran online (e-learning).


D. Kesimpulan

Bahan ajar berbasis e-learning yang dikembangkan dapat digunakan sebagai alat bantu siswa mempersiapkan diri sebelum memasuki materi pembelajaran atau sebagai penguatan terhadap materi dan konsep pembelajaran yang telah diterima siswa. Dalam penggunaan produk perlu diperhatikan ketersediaan fasilitas penunjang seperti komputer/laptop dan jaringan internet.


Permasalahan

1. Apa saja model desain pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran?

2. Bagaimana cara uji coba produk multimedia e-learning?

3. Bagaimana metode penilaian e-learning atau pembelajaran online?